SurveiPolram yang menggunakan metodelogi multi-stage random sampling, dengan responden 500 orang dan margin of eror sebesar 4,5 persen atau dengan tingkat kepercayaan 9,5 persen. Bahwa 40,6 persen warga Kota Mataram sampai dengan saat ini belum menentukan pilihan. "Jadi undecided voters di Kota Mataram ini cukup besar mencapai 40 persen lebih. SoeryaRespationo. Calon Gubernur Kepulauan Riau Soerya Respationo memberikan tanggapan mengenai hasil quick count Pilkada Kepri 2020.. Di Pilkada Kepri 2020, Soerya Respationo berpasangan dengan Iman Sutiawan. Sedangkan dua pasangan lainnya adalah Isdianto-Suryani dan Ansar Ahmad-Marlin Agustina.. Sebelumnya Ketua Tim Pemenangan Ansar - Marlin, Ade Angga, menyatakan paslon nomor urut 3 unggul. Lembagasurvei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei Distribusi Elektoral Calon Wali Kota Banjarbaru dengan beberapa indikator diantaranya Rabu, 1 Juni 2022 Cari Berikutlink real count resmi KPU; pilkada2020.go.id, untuk cek hasil perolehan suara pilkada 2020 di 270 daerah di Indonesia. - Halaman 4 Minggu, 17 Juli 2022 Sementaraterkait calon yang diusung atau dimajukan Nasdem pada Pilkada serentak 2020, menurutnya Muh Amin hal itu bisa dari figur internal maupun eksternal. Poinnya semua kembali kepada hasil survei. "Bila ada balon yang tidak memenuhi syarat hasil survei, maka oleh Nasdem tidak akan dicalonkan. MATARAMSikap DPD Partai Golkar NTB pada dua kadernya sudah kokoh. Yakni, pertama Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana dan Bupati Bima Hj Indah Damayanti Putri. Dua figur ini dinilai layak untuk maju di pilkada 2020 masing-masing daerah. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar NTB Hj Baiq Isvie Rupaeda, mengatakan untuk Pilkada Kabupaten Bima, nama ZqM6s. - Pemungutan suara dalam Pilkada Serentak 2020 sudah semakin dekat. Pencoblosan dalam pilkada yang berjalan saat pandemi ini akan berlangsung pada Rabu, 9 Desember 2020. Proses pemilihan kepala daerah di Pilkada 2020 bakal berlangsung di Tempat Pemungutan Suara TPS. Ratusan ribu TPS tersebut tersebar di 309 kabupaten/kota. Dengan jumlah warga yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap DPT sekitar lebih dari 100,3 juta orang, Pilkada 2020 diselenggarakan dengan 9 Pilgub, 224 Pilbup, dan 37 Pilwalkot. Sejumlah lembaga survei pun telah merilis hasil riset yang mengukur elektabilitas pasangan calon kepala daerah di sejumlah wilayah. Berikut ini adalah beberapa hasil survei Pilkada 2020 dari sejumlah lembaga yang dilakukan pada bulan November dan Oktober lalu terkait dengan elektabilitas para kandidat di Pilgub Sulawesi Utara, Pilgub Sumatera Barat, serta Pilwalkot Surabaya. Hasil Survei Pilgub Sulut 2020 Mengutip Antara, Lingkaran Survei Indonesia LSI Denny JA merilis hasil survei terbarunya untuk mengukur elektabilitas kandidat di Pemilihan Gubernur Pilgub Sulawesi Utara Sulut 2020. Survei LSI Denny JA ini dilakukan pada 19-25 November 2020, dengan melibatkan 800 responden. Menggunakan metode multistage random sampling, survei ini diklaim punya margin error kurang lebih 3,5 persen. Hasil survei LSI Denny JA tersebut mengunggulkan pasangan Olly Dondokambey-Steven Kandouw ODKS dengan elektabilitas mencapai 65 persen. Direktur Konsultan Citra Indonesia KCI LSI Deneny JA, Adjie Al Faraby mengatakan elektabilitas paslon nomor tiga tersebut berada jauh di atas 2 lawannya. Di Pilgub Sulut 2020, Olly-Steven bersaing dengan pasangan Christiany Eugenia Paruntu-Sehan Salim Landjar CEP-Sehan dan Vonnie Anneke Panambunan-Hendry Corneles Mamengko Vonnie-Hendry. Berdasarkan hasil survei LSI Denny JA, pasangan CEP-Sehan hanya memiliki tingkat elektabilitas sebesar 26,2 persen. Sementara Vonny-Hendry malah hanya 5,5 persen. "Semua aspek yang menjadi pertimbangan variabel pemilih dalam memilih, diungguli oleh Olly-Steven. Sulit sekali kompetitor mengejar petahana," ujar Faraby di Manado, Rabu 2/12/2020. Menurut Farabi, elektabilitas Olly-Steven terus naik sejak dua survei sebelumnya yang digelar oleh LSI Denny JA, hingga yang ketiga pada akhir November 2020. Di survei ketiga, paslon petahana tersebut ungggul dalam 6 segmen pemilih penting. Hasil Survei Pilkada Sumbar 2020 Pilgub Sumbar 2020 menarik perhatian sejumlah lembaga survei. Salah satu lembaga survei yang mengukur peta persaingan kandidat di Pilgub Sumatera Barat 2020 ialah Poltracking Pilkada Sumbar 2020 terakhir yang dikerjakan oleh Poltracking dilaksanakan pada tanggal 19-23 Oktober 2020. Survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling, dan melibatkan sampel responden sebanyak 1200 orang. Dengan margin of error +/- persen, hasil survei ini diklaim memiliki tingkat kepercayaan 95 persen. Laporan yang dirilis laman Poltracking pada 3 November 2020 memuat keterangan bahwa klaster survei itu meliputi 19 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat. Responden survei diklaim telah dipilih secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir. Hasil survei Poltracking ini menunjukkan pasangan Mulyadi-Ali Mukhni memiliki elektabilitas paling tinggi di antara empat pasangan calon peserta Pilkada Sumbar 2020, yakni 49,5 itu jauh melampaui tingkat elektabilitas pasangan Nasrul Abit-Indra Catri 21,3%, Mahyeldi Ansharulah-Audy Joinaldy 17,1% dan Fakhrizal-Genius Umar 6,2%.Di sisi lain, survei Poltracking mendapati 2,2 persen responden masih merahasiakan pilihan mereka dan 3,7 persen lainnya belum menentukan sikap undecided voters.Sebagai perbandingan, hasil survei Voxpol Center Research and Consulting yang diselenggarakan pada 2-12 November 2020 menyimpulkan peta persaingan yang berbeda. Survei Voxpol menyasar 800 responden, dan diklaim memiliki margin of error kurang lebih 3,47 Eksekutif Voxpol, Pangi Syarwi Chaniago menuturkan, pada konteks akseptabilitas, Voxpol Center melakukan simulasi pertanyaan kuesioner soal siapa calon gubernur/wakil gubernur yang paling layak dan berkemampuan memimpin Sumatera Barat pada survei Voxpol memperlihatkan, pasangan Mahyeldi-Audy dianggap layak dan berkemampuan oleh 61,9 persen responden. Adapun paslon Mulyadi-Ali Mukhni dinilai layak dan berkemampuan oleh 59,4 persen penilaian atas kelayakan dan kemampuan Nasrul-Indra datang dari 54,1 persen responden. Di posisi terakhir, Fakhrizal-Genius dinilai layak dan berkemampuan oleh 43,1 persen responden survei. Hasil Survei Pilkada Surabaya 2020 Pilwalkot Surabaya menjadi salah satu pilkada yang menarik minat banyak lembaga survei untuk mengukur elektabilitas kandidat yang sedang bertarung. Tercatat setidaknya ada 7 lembaga survei yang merilis hasil sigi terhadap elektabilitas kandidat di Pilkada Surabaya 2020. Survei-survei itu dilaksanakan pada bulan Oktober dan November lalu. 1. Survei Charta PolitikaHasil Survei Charta Politika terbaru di Pilkada Surabaya menunjukkan elektabilitas pasangan calon Eri Cahyadi-Armuji mencapai 51,2 persen. Adapun elektabilitas lawannya, Machfud Arifin-Mujiaman hanya 40,7 persen. Survei Charta ini dilakukan pada 18-24 November 2020, serta melibatkan responden melalui wawancara tatap muka dan kuesioner terstruktur. Memakai metode multistage random sampling, survei tersebut diklaim memiliki margin of error kurang lebih 2,83 persen. Hasil survei yang sama menyimpulkan hampir semua kandidat sudah memiliki tingkat pengenalan di atas 80 persen. Hanya Mujiaman yang masih memiliki tingkat pengenalan sedikit di bawah 80 persen. 2. Survei Indo Survey & Strategy Hasil survei Pilkada Surabaya 2020 juga dirilis oleh Indo Survey & Strategy yang melakukan jajak pendapat pada 5-12 November 2020 dengan responden sebanyak 440 orang. Survei tersebut menemukan, elektabilitas Eri Cahyadi-Armudji mencapai 47,95 persen. Sebaliknya, elektabilitas Machfud Arifin-Mujiaman cuma 27,73 persen. Data itu menjadi alasan peneliti Indo Survey, Karyono Wibowo memperkirakan Eri-Armudji bakal unggul di Pilkada Surabaya 2020. "Jika tak ada 'tsunami' politik pekan ini, hampir dipastikan Eri-Armudji akan meneruskan pemerintahan di Surabaya," ujar Karyono, Kamis 3/12/2020. 3. Survei PoltrackingSurvei Poltracking Indonesia yang mengukur elektabilitas 2 peserta Pilkada Surabaya 2020 sudah dilaksanakan pada 19-23 Oktober 2020, dengan metode stratified multistage random sampling. Siaran resmi Poltracking mengungkapkan survei itu melibatkan 1200 responden dengan margin of error +/- pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei ini menjangkau 31 kecamatan di Surabaya dan pengumpulan datanya dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Hasil survei Poltracking menunjukkan, Machfud Arifin-Mujiaman unggul dengan elektabilitas 51,7 persen. Sedangkan lawan mereka, Eri Cahyadi-Armuji hanya memiliki elektabilitas 34,1 persen. Sebagai catatan, dalam survei Poltracking, jumlah pemilih yang merahasiakan jawabannya hanya sebanyak 5 persen, dan mereka yang belum menentukan pilihan undecided voters sebesar 9,2 persen. 4. Survei SMRCSaiful Mujani Research and Consulting SMRC juga telah merilis hasil survei terbarunya mengenai persaingan dua kandidat di Pilkada Surabaya 2020. Survei SMRC ini digelar pada 11-18 November 2020, dengan sampel sebanyak 820 responden yang diwawancarai secara tatap muka. SMRC menyatakan responden survei tersebut dipilih melalui metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan margin of error sekitar 3,5 persen, dan tingkat kepercayaan 95%. Hasil survei SMRC itu mengunggulkan pasangan Eri Cahyadi-Armudji, dengan elektabilitas 48,5%. Adapun lawan mereka, Machfud Arifin-Mujiaman hanya mempunyai elektabilitas 37,3 persen. Sementara responden yang mengaku belum mengetahui siapa yang akan dipilih, mencapai 14,2 persen. 5. Survei Cyrus NetworkLembaga survei Cyrus Network merilis hasil riset terbarunya pada Senin 30/11/2020. Survei dari Cyrus Network tersebut dikerjakan pada 23-27 November 2020, serta melibatkan 400 responden yang diwawancarai secara tatap muka. Responden survei dipilih melalui metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan margin of error =/- 5 persen. Hasil survei Cyrus Network menunjukkan elektabilitas pasangan Eri Cahyadi-Armudji lebih tinggi daripada lawannya, yakni 55,3 persen. Sedangkan elektabilitas Machfud Arifin-Mujiaman hanya 33,8 persen. Adapun jumlah pemilih mengambang masih sekitar 10,9 persen. Rinciannya belum memutuskan pilihan sebesar 8,4 persen, tidak menjawab 2 persen, dan tidak memilih 0,5 persen. 6. Survei Fisip UINSAFakultas Ilmu Sosial dan Politik FISIP Universitas Islam Negeri Sunan Ampel UINSA merilis hasil survei terbarunya mengenai peta persaingan di Pilkada Surabaya 2020 pada 24 November FISIP UINSA dilakukan pada 2-12 November 2020, atau sebelum debat publik Pilkada Kota Surabaya 2020 digelar di televisi. Survei ini melibatkan 350 responden saja, dengan menggunakan metode multistage random sampling dan tingkat kepercayaan 95 survei tersebut menyimpulkan, elektabilitas Machfud Arifin-Mujiaman unggul dengan angka 46 persen. Sedangkan pasangan Eri Cahyadi-Armudji hanya memiliki elektabilitas 42,86 yang sama menyimpulkan popularitas Machfud-Mujiaman juga unggul atas lawannya, yaitu mencapai 47,4 persen, dibandingkan Eri-Armudji yang hanya 47,1 Survei SSCSurabaya Survei Center SSC menggelar survei yang sama pada 19-24 November 2020, dengan melibatkan 880 responden dari 31 Kecamatan di Kota metode stratified multistage random sampling, SSC mengklaim margin of error surveinya lebih kurang 3,3 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 survei SSC tersebut mengunggulkan pasangan Eri-Armudji dengan elektabilitas mencapai 49,9 persen. Sedangkan elektabilitas Machfud-Mujiaman mencapai 38,1 persen saja. Sementara 12 persen responden yang lain belum menentukan pilihan undecided voters.Survei tersebut juga menunjukkan Eri Cahyadi menjadi kandidat paling populer di antara lainnya, dengan popularitas mencapai 92 persen, diikuti Machfud Arifin 86,9 persen, Armudji 84,1 persen, serta Mujiaman 74,9 persen. - Politik Penulis Addi M IdhomEditor Agung DH Jakarta, Lembaga Indodata, merilis hasil survey Pilkada Kabupaten Bima 2020. Kabupaten Bima dinilai salah satu wilayah sentral di wilayah Indonesia Timur yang menarik untuk dicermatai. Dari rilis yang diterima Indodata telah melakukan survei pada tanggal 1 Maret – 14 Maret 2020 dengan metode multy stage random sampling pada 400 responden yang tersebar pada 18 Kecamatan. Jumlah responden 10 persen pada setiap desa. Responden terdiri dari 50 persen perempuan dan 50 persen laki-laki, dengan margin error sebesar 4,9 persen. Direktur Eksekutif Indodata, Danis Wahidin, menyampaikan dalam rilisnya, hasil survei pada pilkada Kabupaten Bima ini memperlihatan sejumlah hasil temuan. Diantaranya, tingkat kepuasan publik terhadap incumbent masih rendah. Namun incumbet masih memiliki potensi yang kuat dengan tingkat popularitas, akseptabilitas, elektabilitas yang tinggi. Indodata menyurvay sejumlah tokoh yang berpotensi menjadi kepala daerah. Indah Damayanti Putri IDP memeroleh hasil survey 24,5 persen, Adi Mahyudi persen, Nimran Abdurahman 5,75 persen, Dahlan M. Nur 5,25 persen, M. Aminurlah 4,25 persen, Syafrudin 1,25 persen, Herman 1,00 persen, dr. Irfan 1,00 persen dan kandidat lainnya memiliki elektabilitas dibawah 1,00 persen. “Pemilih mengambang masih sangat tinggi, sehingga tinggkat perubahannya bisa mencapai lebih dari 90 persen,” bebernya. Metode pengumpulan data sendiri, kata dia, menggunakan kuisioner wawancara tatap muka. Calon kepala daerah yang akan dipilih masyarakat sangat bergantung pada perilaku pemilih. Perilaku pemilih pada Pemilu 2020 dapat diukur dengan metode ilmiah melalui survei persepsi pemilih Kepala daerah dan Pilkada 2020. Hasil survei tersebut dapat menjadi informasi tentang kekuatan dan kelemahan partai serta persiapan kandidat untuk menghadapi masa kampanye Pilkada 2020. Hasil survei juga dapat menjadi referensi dalam merumuskan strategi yang tepat, mengetahui kekuatan dan kelemahan kepala daerah lainnya. IAN Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini. - Pilkada Sulawesi Utara 2020 menjadi ajang kontestasi tiga pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur. Dua calon gubernur di Pilkada Sulut 2020 merupakan perempuan, dan seorang kandidat gubernur lainnya merupakan petahana. Pilgub Sulut 2020 menjadi salah satu dari 9 pemilihan gubernur yang digelar dalam Pilkada 2020. Selain 9 pilgub, 244 pemilihan bupati Pilbup dan 37 pemilihan wali kota pilwalkot juga digelar di Pilkada Serentak 2020 yang melibatkan 100,3 juta warga di Daftar Pemilih Tetap DPT. Sedangkan Pilkada Sulut 2020, tercatat dalam data KPU, digelar dengan jumlah warga dalam DPT sebanyak orang. Para pemilih dari 15 kabupaten/kota tersebut melakukan pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara TPS, pada Rabu, 9 Desember 2020. Suara hampir 2 juta pemilih di Sulut tersebut diperebutkan tiga pasangan calon paslon, dengan ketiga cagubnya memiliki latar belakang sebagai kepala daerah. Pasangan calon nomor urut 1, Christiany Eugenia Paruntu-Sehan Salim Landjar adalah paslon yang diusung oleh Golkar, Demokrat dan PAN. Cagub Christiany Eugenia Paruntu memiliki latar belakang bupati. Christiany tercatat menjabat posisi Bupati Minahasa Selatan periode 2010-2015 dan 2016-sekarang. Lalu, paslon nomor urut 2, Vonnie Anneke Panambunan-Hendry Corneles Mamengko Runtuwene, merupakan kandidat yang diusung Partai Nasdem. Sebagai cagub di Pilkada Sulut 2020, Vonnie juga kandidat dengan latar belakang bupati. Vonnie menjadi Bupati Minahasa Utara dua periode, yakni 2005-2008 dan 2016-sekarang. Adapun paslon nomor urut 3 di Pilgub Sulut 2020 ialah, Olly Dondokambey-Steven O. E. Kandouw, yang diusung oleh PDIP, Gerindra, PSI, dan PKB. Sebagai petahana, Olly Dondokambey sejak lama dikenal sebagai politikus PDIP dan sempat aktif di DPR RI. Bagaimana peta persaingan ketiga paslon Pilkada Sulut 2020 itu dan siapa yang unggul versi quick count lembaga survei? Berdasar hasil quick count dari lembaga survei yang disiarkan live streaming Metro TV, pasangan nomor urut 3, Olly Dondokambey-Steven Kandouw unggul jauh dari 2 paslon lainnya. Berikut data hasil quick count Pilkada Sulut 2020 sesuai urutan pasangan calon yang Hasil Quick Count Poltracking yang sudah mencakup 99 persen sampel suara per pukul WIB, 9 Desember 2020 Olly Dondokambey-Steven Kandouw 57,92 persen Christiany Eugenia Paruntu-Sehan Salim 33,13 persen Vonnie Anneke Panambunan-Hendry Runtuwene 8,95 persen. 2. Hasil quick count Charta Politika yang sudah mencakup 100 persen sampel suara Olly Dondokambey-Steven Kandouw 56,38 persen Christiany Eugenia Paruntu-Sehan Salim 35,47 persen Vonnie Anneke Panambunan-Hendry Runtuwene 8,15 persen. Hasil Hitung Cepat Pilkada Sulut 2020 versi KPU Hasil hitung cepat Pilgub Sulut 2020 juga dapat dilihat di rekapitulasi elektronik e-Rekap KPU yang dilakukan melalui aplikasi Sirekap. Basis data Sirekap KPU adalah foto formulir atau dokumen penghitungan suara di TPS yang diunggah oleh petugas KPPS di aplikasi e-Rekap milik Komisi Pemilihan Umum. Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap adalah pengganti Situng yang sempat diterapkan oleh KPU di pemilu-pemilu sebelumnya, termasuk Pilpres 2019. KPU menetapkan Sirekap memiliki dua jenis fungsi dalam Pilkada Serentak 2020. Pertama, Sirekap dipakai untuk alat bantu dalam proses rekapitulasi hasil perolehan suara yang dilakukan berjenjang dari tingkat TPS, PPS, PPK, dan KPU Kabupaten/Kota. Kedua, Sirekap dimanfaatkan sebagai sarana publikasi data hasil penghitungan suara dari seluruh TPS dan setiap jenjang rekapitulasi, yang bisa diakses oleh publik. Hasil rekapitulasi di Sirekap KPU tidak menjadi dasar penentuan Hasil Pilkada 2020 atau pemenang pemilihan. Penentuan pemenang Pilkada 2020 tetap didasarkan pada hasil rekapitulasi manual. Adapun data hasil hitung cepat Pilkada Sulut 2020 versi Sirekap KPU baru mencakup data dari 238 TPS di Sulawesi Utara, atau 4,1 persen dari total TPS. Data hasil hitung cepat Pilkada Sulut 2020 versi Sirekap KPU yang diakses per pukul WIB tersebut ialah berikut ini Olly Dondokambey-Steven Kandouw 58,3 persen Christiany Eugenia Paruntu-Sehan Salim 29,5 persen Vonnie Anneke Panambunan-Hendry Runtuwene 12,1 persen. Informasi selengkapnya bisa diakses melalui link Hasil Hitung Cepat Pilkada Sulut 2020 di KPU. - Politik Penulis Addi M IdhomEditor Agung DH Pilkada Serentak 2020 UPDATE Real Count KPU Pilkada Ternate Jumat 11/12/2020 Siang TULUS Unggul 30,3 Persen Pemilihan Kepala Daerah Pilkada Serentak 2020 yang diikuti oleh 270 wilayah telah selesai digelar pada Rabu 9/12/2020. Jumat, 11 Desember 2020 Pilkada Serentak 2020 Pasangan Yuni-Suroto di Sragen Melindas Suara Kotak Kosong, PDIP Berjaya di Solo Raya Ketua Tim Pemenangan Yuni - Suroto, Untung Wibowo Sukowati menyatakan bahwa target perolehan suara 80 persen sudah tercapai. Kamis, 10 Desember 2020 Survei SMRC 92% Warga Siap Mencoblos dalam Pilkada 2020 Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting SMRC memperlihatkan 92 persen warga di 270 wilayah Pemilihan Senin, 7 Desember 2020 Pilkada Serentak 2020 Survei SMRC 77 Persen Warga Takut Tertular Covid-19 Saat Nyoblos Hal itu berdasarkan temuan survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting SMRC yang dipublikasikan pada Minggu Minggu, 6 Desember 2020 Hasil Pilkada Serentak Bisa Dipantau di Gawai Via Aplikasi 'Kawal Suara Pilkada' Dengan aplikasi tersebut dapat lebih cepat diketahui siapa kontestan pilkada peroleh suara terbanyak di kabupaten/kota/provinsi tertentu Kamis, 3 Desember 2020 Oleh Siti Saodah Pemerhati Politik Bima-Dompu Ada hal yang menarik dari penantian panjang para pendukung baik kubu Syafaad H. Syafrudin- Ady Mahyudi maupun kubu Dilan IDP – Dahlan dalam mendapatkan rekomendasi partai Nasdem, yakni digunakannya hasil survey sebagai barometer penentuan bakal calon dalam pilkada Kabupaten Bima tahun 2020. Hal ini jarang terjadi pada pilkada sebelumnya. Apalagi lembaga survey yang terlibat dalam penentuan partai ini adalah lembaga survey sekelas Poltracking, Charta Politica dan Lembaga Survei Indonesia LSI yang merupakan lembaga survey nasional yang terbukti hasil surveinya dalam berbagai pilkada daerah maupun pemilihan presiden. Tentu ini menarik bagi Pilkada Bima, adanya penentuan kandidat calon yang didahalui melalui survey mengindikasikan proses demokrasi dalam partai berjalan baik, selain itu bagi masyarakat ini merupakan pendidikan politik yang terukur, karena adanya data sebagai acuan dalam mendiskusikan dan mengkaji secara ilmiah arah peta politik Pilkada Kabupaten Bima 2020. Penggunaan lembaga survey nasional sebagai acuan penentuan bakal calon yang diusung partai Nasdem tentunya tidak terlepas dari cara padangan politik atau strategi suatu partai dalam pemenangan Pilkada Bima. Platform Partai Nasdem mirip seperti partai Golkar yang selalu ingin berada pada lingkaran kekuasaan pemerintahan untuk dapat menyuarakan aspirasi partai dalam pemerintahan. Meskipun telah memiliki kader partai sendiri yang akan bertarung di Pilkada Kabupaten Bima 2020 yakni H. Syafrudin, namun tidak serta merta partai mengusung sebagai kandidat calon yang diusung. Hal tersebut tidak terlepas dari pertimbangan strategi partai yang ingin mengusung kandidat yang memiliki peluang besar dalam memenangkan pertarungan dengan mengukur elektabilitas dan variable lain mempengaruhi peluang kemenangan suatu calon. Seperti yang sudah kita ketehui bersama, pada awal survey internal partai Nasdem menggandeng Poltracking sebagai surveyor dalam gelaran pilkada di Kabupaten Bima. Beberapa kandidat yang muncul pada saat itu sebut saja petahana IDP-Dahlan, Syafru-Ady, Irfan-Edison, Raihan Anwar-Maman dan calon independen Ruslan-Sarimin. Survey internal partai Nasdem pada periode pertama yang dilaksanakan 7 s/d 13 Maret 2020, menghasilkan elektabilitas petahana masih diatas pasangan yang lain yakni 43%, diikuti oleh syafru-Adi dengan tingkat elektabilitas 22,7%, kemudian Irfan-Edison 4,8%, Raihan-Aminullah 1% serta calon independen 0,8% sisanya tidak menjawab dan belum punya pilihan. Bagi kandidat petahana, tingkat elektabilitas yang tinggi merupakan sesuatu yang wajar dalam berbagai setiap survey diIndonesia karena petahana masih megendalikan roda pemerintahan dan masih popular dikalangan masyarakat. Meskipun petahana telah unggul dalam survey pertama, dengan berbagai pertimbangan, Nasdem melakukan survei ulang penentuan calon kandidat. Harapannya kondisi yang berbeda dengan survei pertama, baik pada segi waktu pelaksaaan dan jumlah kandidat yang telah mengerucut, diharapkan akan menghasilkan angka yang berbeda pula dalam Survei ulang tersebut. Hasil survey ini tidak hanya akan menentukan keberlangsungan bagi pasangan syafaad, tapi juga mampu memperidiksi pemenang dalam pilkda Kabupaten Bima yang akan berlangsung 9 Desember 2020 yang akan datang. Poltracking dalam survey bulan maret 2020 lalu menggunakan metode mulstage random sampling yang merupakan metode yang sama dilakukan lembaga-lembaga survey nasional dalam memperidiksi pemenag pemilu presiden 2019 dengan hasil yang cukup akurat. Pada survey kali ini Kubu IDP –dahlan menggandeng LSi dan Kubu Syafaad menggandeng Charta Politica tentu akan menggunakan metode yang sama dimana basis data yang digunakan adalah peta penyebaran suara di TPS-TPS pilkada 2015 dan Pemilihan legislative 2019. Diharapkan dengan metode pengambilan sampel yang sama, data dapat dibandingkan hasil survey terdahulu. Apabia nantinya terjadi perubahan elektabilitas dimana kubu syafaat bisa naik > 5% dan kubu IDP turun elektabilitasnya dibawah 40%, maka tidak tertutup kemungkinan kubu syafaat mampu mendapatkan rekomendasi Nasdem dan dipridiksi memenangkan pilkada 2020 dengan selisih tipis, dengan syarat kenaikan elektabiltasnya konsisten selama 4 bulan kedepan sampai hari H. Namun apabila hasil komparasi data antara survey LSI dan charta Politica menghasilkan data sebaliknya, dimana petahana mampu mempertahankan elektabiltasnya diangka > 40%, maka hasil survey tersebut tidak hanya akan memberikan efek jatuhnya rekomendasi Nasdem ke kubu IDP, namun juga ancaman bubarnya kubu syafaat karena ketidakcukupan syarat elektroral legislatif mendapatkan partai lain bagi pencalonannya. Hasil survey babak ulangan tidak saja berpengaruh pada internal partai Nasdem dalam mengeluarkan rekomendasi partainya namun lebih dari itu, hasil survey ulangan ini akan menjadi acuan memperidiksi pemenang pilkada Bima 2020. Meskipun terdapat kandidat lain yang akan mengikuti kontastasi pilkada ini, apabila elektabilitasnya berangkat dibawah 10% maka umumnya diberbagai pilkada kandidat tersebut akan sulit memenangkan kontestasi persaingan pilkada apalagi pilkada Kabupaten Bima menyisahkan beberapa bulan lagi. * Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

hasil survei pilkada bima 2020